Yes, I laugh a lot, cried a lot, love a lot, hate a lot, bitch a lot, complained a lot, joke a lot, yet only write a small portion of it. Oh well.

Tuesday, July 22, 2008

Boneka Garam

Sebuah boneka garam berjalan beribu-ribu kilometer menjelajahi daratan, sampai akhirnya ia tiba di tepi laut.

Ia amat terpesona oleh pemandangan baru, massa yang bergerak-gerak, berbeda dengan segala sesuatu yang pernah ia lihat sebelumnya.

'Siapakah kau?' tanya boneka garam kepada laut.

Sambil tersenyum laut menjawab:

'Masuk dan lihatlah!'

Maka boneka garam itu menceburkan diri ke laut. Semakin jauh masuk ke dalam laut, ia semakin larut, sampai hanya tinggal segumpal kecil saja. Sebelum gumpalan terakhir larut, boneka itu berteriak bahagia: 'Sekarang aku tahu, siapakah aku!'

(Anthony de Mello SJ)

Phew! What a story.
Kisah boneka garam itu kisah favoritku.
Simpel, pendek dan pesannya lebih dalam daripada novel 1900 halaman. Kisah itu menyadarkan gue bahwa setiap dari kita adalah boneka-boneka garam yang mencari rumah tempatnya pulang, dan ketika akhirnya bertemu "rumah"nya yang sesungguhnya, kita takut untuk mencoba.

Hingga saat keberanian itu ada. Keberanian untuk mengambil resiko. Untuk terjun ke sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Barulah kita menyadari semuanya. Finding ourselves is all about taking chances.


Dan untuk kamu,
manusia istimewa itu.
Aku adalah boneka garam, dan kamu lautku.
Kamu adalah laut tempat aku pulang, meskipun aku ragu pada awalnya.
Terlalu takut untuk mencoba.
Tapi kini bersamamu, aku tahu siapa aku. Aku tak lagi ragu untuk menjadi aku.



I love you, Wahyu Nugroho, and i'll take my chances to say.. I DO.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home