Yes, I laugh a lot, cried a lot, love a lot, hate a lot, bitch a lot, complained a lot, joke a lot, yet only write a small portion of it. Oh well.

Thursday, March 25, 2010

Bali Lombok Trip 2010, part 4: Farewell Senggigi, Hello Perama Boat Adventure


Setelah puas berenang, mandi dan beristirahat. Aku dan Acum siap-siap buat makan malam di restaurant sekitar hotel. Setelah berjalan kaki menyusuri pub dan kafe, akhirnya pilihan jatuh ke restaurant paling ramai di Senggigi, namanya Happy Café.

Tempat ini selalu penuh karena ada iringan live music yang lumayan asik. Bawain lagu-lagu lama dari artis-artis jadul, dari Bob Dylan sampe Sting.

Acum sempet request lagu Guantanamera, yang bikin musisinya pada keder karena udah lama nggak bawain lagu ini. But they did a pretty good job, we are pretty entertained. Fish steaknya not bad and the ambiance is pretty hip. Walau untuk berlama-lama kayanya nggak mungkin karena ada banyak calon tamu yang mengantri. Rupanya tempat ini happening banget.

Sehabis makan, kami pulang untuk packing dan beristirahat. It’s a long day tomorrow.

Bangun pagi dan sarapan di hotel, kami menunggu jemputan dari Perama Boat.
Di hotel Puri Bunga ini sarapannya selalu makanan Indonesia sederhana, buat bule yang nggak cocok sih bisa order khusus American breakfast, tapi ada juga sih bule yang “kreatif” mencampur nasi pakai pepaya. Euuw, entah apa itu rasanya.

Setelah jemputan datang, kami disuruh menunggu boatnya datang di pantai Senggigi. Pertama-tama kami para penumpang (90% nya bule lho) disuruh naik speed boat dulu buat naik ke atas kapal yang lebih besar. Penumpangnya gak lebih dari 30an dan masuk dalam 2 kloter speed boat.
Di Perama Boat tidak ada nomor duduk. You can seat anywhere. Mau di deretan kursi penumpang, tiduran di geladak berpasir atau leyeh-leyeh di sundeck. Bebas.

Makan pagi dan makan siang disiapkan juga, gratis. Sarapannya berupa banana pancake dengan irisan pisang dan nanas, disiram dengan maple syrup. Makan siangnya nasi putih dengan sup dan ayam goreng, buahnya irisan semangka.

Perjalanan Senggigi – Padang Bay makan waktu 3 jam. Nggak terlalu berasa karena kebetulan angin lautnya lagi tenang dan semilir-semilir bikin ngantuk. Di sini juga ada tape dan loud speaker sehingga kapten kapalnya bisa nyetel album favoritnya kencang-kencang, yaitu.....THE BEST OF ST 12. Hahaha, kalo kata Acum ini The Boat That Rocked versi Indonesia.



Tiba di Padang Bay sekitar jam 12.30. Air lautnya biruu sekali.



Pemandangannya cantik dan menyenangkan, tapi tidak dengan para pedagang dan calo taksi di sana. Annoying banget. Sampe ada bapak-bapak bule yang beli kain gitu, dirubung sama semua pembeli. Dikiranya kalo beli dari satu pedagang musti beli dari pedagang yang lain juga ”One dollar sir...one dollar...very cheap” gitu teriaknya gak berenti-berenti. Kasian itu bapak bule sampe nahan kesel. Duh sebagai orang Indonesia, aku jadi malu sendiri.

Dari Padang Bay, kami disediakan transport bis. Jangan salah naik bis, biasanya bisnya dibedain sih, mau ke Kuta atau Candidasa. Perhatiin kata supirnya ini jurusannya ke Ubud atau Kuta.

Berangkat dari Padang Bay sekitar jam 13.00 dan tiba di Kuta jam 14.30. Karena jadwal pesawatnya masih nanti malam, kita titipin tas dulu di kantor Perama di Jalan Legian dan pergi jalan-jalan dulu, makan dan beli oleh-oleh.

Malamnya jam 19.00 kita ke Bandara Ngurah Rai buat check in dan boarding ke Jakarta.
Goodbye holiday
Sampai jumpa lagi :)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home