Ketika Anak Indipop Darmawisata ke Jogja...Aku Juga Berdarmawisata di Hatimu
Aku tidak tau apa yang mau kutuliskan terlebih dulu tentang kenanganku selama New Pollution gig di Jogja, 14-15 Juli kemarin. Bagaimana kalau saya bikin poin-poin seperti ini:
* Perjalanan 15 jam saat pergi dan 18 jam saat pulang.
* Sopir yang selalu ngantuk dan berhenti di setiap pemberhentian
* Lagu-lagu OASIS yang dinyanyikan hampir seisi bis, sehingga mengingatkanku pada scene Almost Famous saat mereka menyanyikan "Tiny Dancer" bersama-sama
* Fransiskus Xaverius Wahyu Nugroho menuntaskan novena ke-sembilannya dan resmi menjadi pacarku.
* Gig 14 band (ups maaf...13 deng, karena Bangku Taman gak jadi main) yang super panjang dengan jadwal yang ambisius.
* Pertunjukkan Everybody Loves Irene yang pertama kali kulihat...dan mengejutkanku dengan theremin dan suara Beth Gibbons look-a-like dalam panggung yang gelap gulita.
* Ballads of the cliche yang membuatku bergoyang folk di pukul 2 dini hari.
* Gitar bas Fender Squire ku yang telah mendapat "kehormatan besar tiada tara" untuk mendukung band-band besar seperti The Sweaters, D'Zeek dan Dear Nancy.
* Perjalanan 15 jam saat pergi dan 18 jam saat pulang.
* Sopir yang selalu ngantuk dan berhenti di setiap pemberhentian
* Lagu-lagu OASIS yang dinyanyikan hampir seisi bis, sehingga mengingatkanku pada scene Almost Famous saat mereka menyanyikan "Tiny Dancer" bersama-sama
* Fransiskus Xaverius Wahyu Nugroho menuntaskan novena ke-sembilannya dan resmi menjadi pacarku.
* Gig 14 band (ups maaf...13 deng, karena Bangku Taman gak jadi main) yang super panjang dengan jadwal yang ambisius.
* Pertunjukkan Everybody Loves Irene yang pertama kali kulihat...dan mengejutkanku dengan theremin dan suara Beth Gibbons look-a-like dalam panggung yang gelap gulita.
* Ballads of the cliche yang membuatku bergoyang folk di pukul 2 dini hari.
* Gitar bas Fender Squire ku yang telah mendapat "kehormatan besar tiada tara" untuk mendukung band-band besar seperti The Sweaters, D'Zeek dan Dear Nancy.
* Ulang tahun Erick dan Uga yang dirayakan di Kebumen.
*Pertemuan dengan sepupuku, Brian yang sudah bertahun-tahun gak ketemu..ternyata dia sekarang luntang-lantung di Jogja..dasar anak gila..hahaha.
..lho..lho..tunggu..
Apa itu poin nomor empat? (siapkan waktu untuk mengucek-ngucek mata)
Yak benar, i'm in a relationship now, with someone soo great.
Namanya FX Wahyu Nugroho, tapi orang memanggilnya Acum. Kalo Anda dekat dengan scene indie pop di Jakarta atau Jogja, pasti mengenalnya, kalo belum mengenalnya...ya sudah, kenalan saja lewat saya, kan saya sudah jadi pacarnya..heheh.
Berawal dari perkenalan di Aksara di sebuah gig, dia minta kenalan lewat Nanda. Tapi ya gitu..cuma kenalan saja. Trus kita semakin dekat karena hampir tiap sabtu latian bas. Hingga suatu malam di sebuah tempat bernama BFC di Jalan Jaksa, aku semakin mengenal dirinya secara lebih personal. Ternyata ada banyak kualitas yang ternyata aku butuhkan.
Beberapa minggu kemudian, sesaat setelah doa novena-nya pagi dini hari itu, aku memutuskan untuk menerimanya dalam hidupku, dan aku pun berbahagia seperti Edward Tulane yang akhirnya menemukan kembali rumahnya.
Perjalanan bis ke Jogja dengan manusia-manusia pencinta musik, akhir pekan yang ajaib di kota yang serba murah, tertawa dan merasakan kebahagiaan seperti yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Sebuah perjalanan panjang untuk menemukan diriku
...dan menemukan dirimu.
*Pertemuan dengan sepupuku, Brian yang sudah bertahun-tahun gak ketemu..ternyata dia sekarang luntang-lantung di Jogja..dasar anak gila..hahaha.
..lho..lho..tunggu..
Apa itu poin nomor empat? (siapkan waktu untuk mengucek-ngucek mata)
Yak benar, i'm in a relationship now, with someone soo great.
Namanya FX Wahyu Nugroho, tapi orang memanggilnya Acum. Kalo Anda dekat dengan scene indie pop di Jakarta atau Jogja, pasti mengenalnya, kalo belum mengenalnya...ya sudah, kenalan saja lewat saya, kan saya sudah jadi pacarnya..heheh.
Berawal dari perkenalan di Aksara di sebuah gig, dia minta kenalan lewat Nanda. Tapi ya gitu..cuma kenalan saja. Trus kita semakin dekat karena hampir tiap sabtu latian bas. Hingga suatu malam di sebuah tempat bernama BFC di Jalan Jaksa, aku semakin mengenal dirinya secara lebih personal. Ternyata ada banyak kualitas yang ternyata aku butuhkan.
Beberapa minggu kemudian, sesaat setelah doa novena-nya pagi dini hari itu, aku memutuskan untuk menerimanya dalam hidupku, dan aku pun berbahagia seperti Edward Tulane yang akhirnya menemukan kembali rumahnya.
Perjalanan bis ke Jogja dengan manusia-manusia pencinta musik, akhir pekan yang ajaib di kota yang serba murah, tertawa dan merasakan kebahagiaan seperti yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Sebuah perjalanan panjang untuk menemukan diriku
...dan menemukan dirimu.
2 Comments:
ya ampun, acum siapa sih?
kebunku? taman bunga? bangku taman?
;)) cheeerrss. . ..
5:02 AM
uhh tayaaaaaaaang...
1:30 AM
Post a Comment
<< Home