Yes, I laugh a lot, cried a lot, love a lot, hate a lot, bitch a lot, complained a lot, joke a lot, yet only write a small portion of it. Oh well.

Thursday, July 05, 2007

5 Juli Dalam Sebuah Taksi

Semalam tadi, sendiri aku memandang jalan dari balik jendela taksi. Zee dan Ari, dua orang teman kantorku sudah turun sejak beberapa menit lalu. Kami baru saja pulang dari Blitz untuk menonton pertunjukkan band SORE. Malam yang menyenangkan, penuh tawa dan pertemuan dengan teman lama, ditambah makan malam sushi yang nikmat selalu menjadi paduan favoritku.

Tapi setelah gelak tawa usai malam itu, dan aku hanya duduk manis ditemani musik dari Ipod yang kusetel secara shuffle, aku menikmati momen diamku.

Hari ini, malam ini, aku genap seperempat abad. Dua puluh lima tahun sudah aku menaiki roller coaster maha besar bernama "hidup".

Tiba-tiba terbayang seluruh tahun-tahun dalam hidupku. Betapa rentang waktu telah membawa aku, seorang anak ceking kurus dan naif menjadi aku yang seperti sekarang...masih ceking,kurus dan naif..tapi setidaknya telah melihat lebih banyak.

Pertama kalinya naksir cowok waktu SD, jatuh cinta dan patah hati untuk pertama kalinya waktu SMP, jadi juara kelas, geng XOXO waktu SMA, dapat nama panggilan U'UR, masuk kelas unggulan, masuk IPA, 5 hari di Bandung untuk tes FSRD ITB, lulus UMPTN di MIPA UI, ikut tes D3 Periklanan, akhirnya kuliah Periklanan di UI, masa-masa gedung F, trio ban bajay, nangis di belakang gedung H, geng bikin film indie bareng Yosa dkk, jalan setapak hutan UI, kafe taman korea,geng Hidung Besar Manis, geng EUREKA, tugas karya akhir, junior copywriter di Pratama, syuting sehari sebelum wisuda, culture shock dunia kerja, menang pitch Esia,pindah agency, jadi finalis Citra Pariwara, kecewa, senang, sedih, dan tertawa, jatuh cinta, patah hati, menebar cinta, mematahkan hati, mencari diri sendiri,dan menemukan tanpa mencari.

Sepertinya sudah banyak yang terlewat, tapi rasanya masih belum cukup banyak untuk dikecap.

Dan shuffle Ipodku tiba-tiba memutarkan lagu "My Heart Wont Break" dari Club 8.

Ipod sialan! Selalu memutarkan lagu yang seakan menjadi soundtrack pikiranku, seperti bisa mensinkronkan pilihan lagu dengan isi otak.


Seiring Karolina Komstedt menyanyikan liriknya, aku memikirkan tentang sebuah nama, tentang perasaan yang samar-samar datang dan di saat bersamaan ada sesuatu yang juga samar-samar...


h


i


l


a


n


g

..............................................

..............................................

..............................................


Nia, you're older now.........


0 Comments:

Post a Comment

<< Home