Yes, I laugh a lot, cried a lot, love a lot, hate a lot, bitch a lot, complained a lot, joke a lot, yet only write a small portion of it. Oh well.

Tuesday, June 20, 2006

The Escapism of Nia

Escapism; mental diversion by means of entertainment or recreation, as an "escape" from the perceived unpleasant aspects of daily reality. (Wikipedia)


Mereka yang hidup di kota metropolitan nan sesak ini tentu paham benar arti kata-kata di atas. Kadang kita berharap sehari saja untuk tidak jadi diri kita saat ini, agar masalah-masalah hidup yang kita tanggung biar jadi imajinasi saja.Escapism menjadi solusi untuk bertahan hidup menghadapi beban hidup yang (kadang) tak tertahan.
Beri diri Anda sendiri waktu untuk tidak menjadi diri sendiri, karena kadang diri sendiri sudah muak untuk menghadapi masalah Anda. Tidak, saya tidak mengajak Anda untuk lari dari masalah Anda seterusnya, karena kedewasaan dinilai dari cara Anda menyelesaikan masalah. Dan Anda salah kalo mengira saya akan memberikan tips-tips menikmati hidup secara sehat, karena sudah ada Venna Melinda untuk itu (jangan manyun dulu, setidaknya kali ini dia tidak sedang menyanyi salsa).Percayalah, saya hanya membagi pengalaman escapism saya. Anda boleh ikuti atau ciptakan wahana escapism Anda sendiri.

Escapism is a drug, and these are my drug of choice:

1) Bloom day spa. Lupakan masalah tagihan kartu kredit, atau pacar yang lagi ngambek. Tenggelamlah dalam aroma ylang-ylang, lavender dan chamommile. Lalu terlelaplah sejenak bersama pijatan mbak-mbak terlatih, yang membuat semua otot yang tegang terasa lebih rileks. Alunan musik instrumental karya Richard Clayderman atau Yanni semakin membawa Anda jauh dari bisingnya kehidupan di luar sana. Biarkan Anda menipu otak Anda yang lelah berpikir, dan dapatkan diskon 50% untuk kunjungan yang kedua (hehehe...)

2)Sushi. Lupakan cokelat. Kenikmatan mengunyah daging ikan yang segar dan wasabi yang tajam adalah pembangkit endorphine sejati buat saya.Salmon sashimi yang merah dan segar memang amat menggoda lidah dan mata.Tapi hati-hati, kalo rasanya tidak semanis biasanya, sebaiknya jangan dihabiskan, daripada sakit perut nanti. Tempat yang paling sering dikunjungi antara lain SushiGroove-Setiabudi, Sushi Tengoku-Radio Dalam atau SakeBomb-Panglima Polim. Tapi sayang, sekarang Sake Bomb sudah tutup, padahal harganya lumayan murah.

3)Shopping. Stop! Jangan berfikir tentang belanja yang mewah-mewah ala Gucci dulu. Karena belanja yang paling seru buat saya adalah "get something over nothing" alias murah meriah. Seru rasanya kalo bisa dapet tote bag dengan harga hanya Rp 5000 saja, atau kalung manik-manik cuma sepuluh ribu perak. Tempatnya? antara Pasar Senen, Sogo jongkok Plaza Imperium sampai ITC Kuningan adalah tempat belanja favorit. The thought of having wonderful items to wear with so little budget could be very amusing.

4)Totok wajah di salon Arimbi Tebet. Nggak bisa komen apa-apa, soalnya ketiduran.

5) Movie. DVD, VCD atau film bioskop tentang apa saja. The ultimate escapism, karena Anda bisa menyaksikan orang lain menjalani hidupnya dan menyelesaikan masalahnya, atau menertawakan mereka dalam prosesnya.
Catatan: sebaiknya pilih film yang udah ketauan bakal happy ending. Hidup udah susah, jangan nonton film yang endingnya susah juga. Pilihan saya sering jatuh ke film2 teenflick remaja yang untuk menontonnya tidak diperlukan kerja otak yang berlebih. Apalagi kalau ceritanya tipikal tapi pemainnya cakep-cakep.Ahh, otak akhirnya bisa beristirahat.

Well, mungkin listnya bisa bertambah sesuai pengalaman hidup. Tapi satu hal yang pasti, sepulang Anda "bepergian" jangan lupa untuk menginjakkan kaki lagi ke tanah. Lalu hadapilah kembali tagihan kartu kredit, cicilan mobil, uang kos pluss..tagihan biaya escapism Anda barusan itu.

Do enjoy!