Yes, I laugh a lot, cried a lot, love a lot, hate a lot, bitch a lot, complained a lot, joke a lot, yet only write a small portion of it. Oh well.

Wednesday, February 18, 2009

The famous Maria Oentoe

Ahahahak. Gue ngaku dosa! Gue memang norak sekali!

Tapi bodo amat, yang pasti gue mengidolakan wanita satu ini. Udah dari lama pengen kerja bareng, eh baru semalem kesampean.

Mungkin nama Maria Oentoe kurang familier di telinga awam. Tapi kalau Anda pergi ke bioskop twenty one. lalu mendengar announcement:
"Perhatian, perhatian. Pintu teater satu telah dibuka....dsb..dsb"

Yup! It's her voice!

Breath taking isnit?

Gue suka sama suaranya dari sejak usia anak-anak, secara ya gue dulu koleksi kaset-kaset Sanggar Cerita, dan Maria Oentoe ini adalah salah satu talent-nya. Biasanya sih jadi announcer. Denger suaranya lagi jadi kaya kembali ke masa lalu deh. Jadi terngiang-ngiang lagu openingnya:

"Selamat berjumpa dengan Sanggar Cerita, dalam kisah lagu dan cerita..ha-ha-haaa"

Anyway, it was nice doing a radio project with you, Mrs. Oentoe. Your voice is legendary.

PS: suaranya bisa Anda dengarkan di radio project terakhir gue di brand Three yang akan tayang minggu depan :))

Labels: ,

Tuesday, February 17, 2009

Seusai pesta nanti

Setelah hajatan selesai dan janur kuning menjadi coklat karena layu. Setelah ratusan porsi catering tandas hingga ke dasar. Setelah malam pertama menjadi malam kemarin. Setelah bulan bersaput madu mengalirkan tetesan terakhir. Setelah perjalanan kereta kembali ke Gambir. Setelah kau dan aku menata baju liburan ke dalam lemari. Saat itulah aku akan jadi istrimu sesungguhnya dan kamu suamiku.

Aku memasak air dan kamu mencuci piring.
Aku membayar tagihan listrik dan kamu membayar tagihan air.
Kamu gondok karena aturan ayahku dan aku akan jadi penghiburmu.
Aku merasa malu pada Ibumu karena aku tak bisa memasak dan kamu akan menyemangatiku.
Aku akan menunggumu di kamar kita, saat-saat minggu deadline-mu tiba.
Kamu akan mendengarkan keluh-kesahku akan klien yang menyebalkan.

Aku akan belajar mengulek sambal untukmu.
Kamu akan belajar menyetir mobil untukku.
Dan bersama-sama kita akan belajar untuk mendengarkan. Memahami. Menghayati.
Berlatih untuk irit dalam perkataan tapi berfoya-foya dalam perbuatan.

Karena kamu dan aku memiliki makna lebih dari sekedar 3 jam pesta resepsi dan 4 hari bulan madu. Kamu dan aku akan tumbuh tua bersama. Menghadapi hidup dan segala keindahan masalahnya. Kamu siap kan sayang?

Labels: , ,

Sunday, February 15, 2009

It is official....

...that this blog has become one of my favourite daily visits.

Noran Bakrie.
Seorang teman kuliah saya, yang diam-diam pandai memainkan emosi pembaca. Yang kata-katanya sedahsyat rancangan grafisnya.


I'm so proud of you Norce. You are so talented and have inspired me to write again.

Thank you.

Labels: ,

Thursday, February 12, 2009

Kenapa sih?


Kenapa sih mengatur-atur saya?
Memutuskan apa yang terbaik untuk hidup saya. Merasa kecewa dengan apa yang sudah saya pilih. Merasa marah karena SAYA mengambil keputusan tanpa bilang-bilang. Toh saya juga yang menjalaninya, bukan?


Kenapa sih mengikat saya dengan segala pakem?
Seharusnya bulan madu seminggu setelah pemberkatan. Seharusnya pak inu dan ibu anu harus diundang. Seharusnya ada acara ini, semestinya tata-caranya begitu.
Sudahlah, sudah bagus saya mau menikah. Masih banyak perempuan di luar sana yang memilih untuk tidak menikah. Sudah bagus saya dapat calon suami yang begitu baik dan pengertian dan berani untuk melamar saya. Apa pun tata-caranya, yang penting saya menikah dengan orang yang membuat saya bahagia.


Kenapa sih repotnya melebihi saya?
Dunia tak akan berakhir kalau penyebutan nama di undangan tidak sesuai dengan tata-cara yang lazimnya berlaku. Tak perlu saling mencakar hanya karena keinginan pribadi tidak tercapai. Ini pesta suka cita penyatuan dua hati, kenapa hati kita lalu jadi saling menjauh?


Kenapa sih harus berlebihan?
Rumah tangga saya nanti juga tidak akan berakhir tragis kalau porsi catering tidak mencukupi. Saya hanya ingin menikah dan merayakannya dengan orang-orang yang saya kasihi, dengan pesta yang sesuai dengan kemampuan. Tak perlu memaksakan jika tak bisa mengundang 1000 orang. Saya lebih suka punya tamu hanya 10 orang, tapi mereka benar-benar ikut menangis bahagia dengan saya daripada 990 orang tamu yang datang hanya untuk mencicip catering dan mencela riasan pengantin atau mengambil bunga gratis dari dekorasi.


Saya hanya ingin merayakan cinta ini dan menjaganya sampai maut memisahkan kami. Sudah bagus kami ingin meresmikannya, maka syukurilah itu.

Labels:

Tuesday, February 10, 2009

3 minggu lagi...


...gue akan mengakhiri masa lajang.

Duh, rasanya bener-bener gak karuan.Senang. Cemas. Gugup. Capek. Sibuk. Deg-degan. Nggak sabar. Gugup. Deg-degan. Senang.Bingung. Senang. Gugup.Senang.Gugup.Senang.

Ah, there's too much emotions to be felt at one time. Campur aduk bergantian. Capeknya jadi calon pengantin.

Finalisasi menu catering.

Jadwal fitting kebaya.

Tambah menu buffet.

Booking mobil pengantin.

Pesan suvenir.

Sebar undangan.

Rapat keluarga.

Hosh...hosh...ngos-ngosan deh. Rasanya pengen fast forward waktu sampe waktu honeymoon.
Menghabiskan waktu hanya berdua dengan suami (hehe...udah jadi suami, bukan calon lagi).
Berlibur menikmati Jogja. Tempat awal kami memulai kisah ini. But until that day comes, I have to dealt with these mix emotions.

Senang. Cemas. Gugup. Capek. Sibuk. Deg-degan. Nggak sabar. Gugup. Deg-degan. Senang.Bingung. Senang. Gugup.Senang.Gugup.Senang.

Akhirnya hanya bisa sabar. Berdoa. Pasrah. Berdoa. Pasrah. Berdoa. Ya Tuhan, berikanlah kelancaran.


PS: gambar di atas adalah a glimpse of model kebaya pemberkatan gue nanti. Sabtu ini jadi, minggu kemarin udah fitting dah hasilnya cantik sekali. Foto ini gue ambil dari website-nya Butik Hana.

Labels: ,

Friday, February 06, 2009

Kamar baru

Yah, memang sih, nanti setelah nikah sementara masih tinggal di rumah orang tua. Tapii....asyiknya kita dapat kamar dengan akses sendiri yang lebih leluasa dengan kamar mandi dalam (ya iyalah ini kan bekas kamar kosan punya nyokap gue). Jadi nge-kos gratis deh di rumah ortu, itung2 ngirit sembari nabung buat DP rumah.

Beberapa minggu lalu tembok kamar udah dicat warna biru muda.
Hmm...tadinya sih pengen suasana teduh dan soothing.

Tapii...tembok warna biru itu ternyata agak susah buat didekor ya.
Kalo kena warna gelap jadi terlalu sumpek, dikasi warna terang jadinya norak.
Yang paling cocok ya warna putih.

Udah browsing2 di Ikea dan berbagai situs interior design. Ternyata furniture warna cokelat cappucino cocok juga disandingkan dengan warna biru. Hehehe.

Oya...baru nemu tempat belanja pernak-pernik rumah nih.

yippie

Labels: ,