Yes, I laugh a lot, cried a lot, love a lot, hate a lot, bitch a lot, complained a lot, joke a lot, yet only write a small portion of it. Oh well.

Tuesday, July 17, 2007

Ketika Anak Indipop Darmawisata ke Jogja...Aku Juga Berdarmawisata di Hatimu


Aku tidak tau apa yang mau kutuliskan terlebih dulu tentang kenanganku selama New Pollution gig di Jogja, 14-15 Juli kemarin. Bagaimana kalau saya bikin poin-poin seperti ini:

* Perjalanan 15 jam saat pergi dan 18 jam saat pulang.
* Sopir yang selalu ngantuk dan berhenti di setiap pemberhentian
* Lagu-lagu OASIS yang dinyanyikan hampir seisi bis, sehingga mengingatkanku pada scene Almost Famous saat mereka menyanyikan "Tiny Dancer" bersama-sama
* Fransiskus Xaverius Wahyu Nugroho menuntaskan novena ke-sembilannya dan resmi menjadi pacarku.
* Gig 14 band (ups maaf...13 deng, karena Bangku Taman gak jadi main) yang super panjang dengan jadwal yang ambisius.
* Pertunjukkan Everybody Loves Irene yang pertama kali kulihat...dan mengejutkanku dengan theremin dan suara Beth Gibbons look-a-like dalam panggung yang gelap gulita.
* Ballads of the cliche yang membuatku bergoyang folk di pukul 2 dini hari.
* Gitar bas Fender Squire ku yang telah mendapat "kehormatan besar tiada tara" untuk mendukung band-band besar seperti The Sweaters, D'Zeek dan Dear Nancy.
* Ulang tahun Erick dan Uga yang dirayakan di Kebumen.
*Pertemuan dengan sepupuku, Brian yang sudah bertahun-tahun gak ketemu..ternyata dia sekarang luntang-lantung di Jogja..dasar anak gila..hahaha.

..lho..lho..tunggu..
Apa itu poin nomor empat? (siapkan waktu untuk mengucek-ngucek mata)
Yak benar, i'm in a relationship now, with someone soo great.
Namanya FX Wahyu Nugroho, tapi orang memanggilnya Acum. Kalo Anda dekat dengan scene indie pop di Jakarta atau Jogja, pasti mengenalnya, kalo belum mengenalnya...ya sudah, kenalan saja lewat saya, kan saya sudah jadi pacarnya..heheh.
Berawal dari perkenalan di Aksara di sebuah gig, dia minta kenalan lewat Nanda. Tapi ya gitu..cuma kenalan saja. Trus kita semakin dekat karena hampir tiap sabtu latian bas. Hingga suatu malam di sebuah tempat bernama BFC di Jalan Jaksa, aku semakin mengenal dirinya secara lebih personal. Ternyata ada banyak kualitas yang ternyata aku butuhkan.
Beberapa minggu kemudian, sesaat setelah doa novena-nya pagi dini hari itu, aku memutuskan untuk menerimanya dalam hidupku, dan aku pun berbahagia seperti Edward Tulane yang akhirnya menemukan kembali rumahnya.

Perjalanan bis ke Jogja dengan manusia-manusia pencinta musik, akhir pekan yang ajaib di kota yang serba murah, tertawa dan merasakan kebahagiaan seperti yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Sebuah perjalanan panjang untuk menemukan diriku
...dan menemukan dirimu.

Sunday, July 08, 2007

can't wait to be in the bus ride with the bands
can't wait to see their gig ...
can't wait to ...


be with you

Thursday, July 05, 2007

5 Juli Dalam Sebuah Taksi

Semalam tadi, sendiri aku memandang jalan dari balik jendela taksi. Zee dan Ari, dua orang teman kantorku sudah turun sejak beberapa menit lalu. Kami baru saja pulang dari Blitz untuk menonton pertunjukkan band SORE. Malam yang menyenangkan, penuh tawa dan pertemuan dengan teman lama, ditambah makan malam sushi yang nikmat selalu menjadi paduan favoritku.

Tapi setelah gelak tawa usai malam itu, dan aku hanya duduk manis ditemani musik dari Ipod yang kusetel secara shuffle, aku menikmati momen diamku.

Hari ini, malam ini, aku genap seperempat abad. Dua puluh lima tahun sudah aku menaiki roller coaster maha besar bernama "hidup".

Tiba-tiba terbayang seluruh tahun-tahun dalam hidupku. Betapa rentang waktu telah membawa aku, seorang anak ceking kurus dan naif menjadi aku yang seperti sekarang...masih ceking,kurus dan naif..tapi setidaknya telah melihat lebih banyak.

Pertama kalinya naksir cowok waktu SD, jatuh cinta dan patah hati untuk pertama kalinya waktu SMP, jadi juara kelas, geng XOXO waktu SMA, dapat nama panggilan U'UR, masuk kelas unggulan, masuk IPA, 5 hari di Bandung untuk tes FSRD ITB, lulus UMPTN di MIPA UI, ikut tes D3 Periklanan, akhirnya kuliah Periklanan di UI, masa-masa gedung F, trio ban bajay, nangis di belakang gedung H, geng bikin film indie bareng Yosa dkk, jalan setapak hutan UI, kafe taman korea,geng Hidung Besar Manis, geng EUREKA, tugas karya akhir, junior copywriter di Pratama, syuting sehari sebelum wisuda, culture shock dunia kerja, menang pitch Esia,pindah agency, jadi finalis Citra Pariwara, kecewa, senang, sedih, dan tertawa, jatuh cinta, patah hati, menebar cinta, mematahkan hati, mencari diri sendiri,dan menemukan tanpa mencari.

Sepertinya sudah banyak yang terlewat, tapi rasanya masih belum cukup banyak untuk dikecap.

Dan shuffle Ipodku tiba-tiba memutarkan lagu "My Heart Wont Break" dari Club 8.

Ipod sialan! Selalu memutarkan lagu yang seakan menjadi soundtrack pikiranku, seperti bisa mensinkronkan pilihan lagu dengan isi otak.


Seiring Karolina Komstedt menyanyikan liriknya, aku memikirkan tentang sebuah nama, tentang perasaan yang samar-samar datang dan di saat bersamaan ada sesuatu yang juga samar-samar...


h


i


l


a


n


g

..............................................

..............................................

..............................................


Nia, you're older now.........