Yes, I laugh a lot, cried a lot, love a lot, hate a lot, bitch a lot, complained a lot, joke a lot, yet only write a small portion of it. Oh well.

Sunday, February 28, 2010

Money, money, money

Sejak gue follow seorang financial planner ternama di Twitter, banyak hal yang bikin gue berpikir. Tentang dana hari tua, tentang dana darurat,apalagi soal pendidikan anak (hoii, gua hamil aja belom gitu loh)

Bayangin, menurut Kalkulator Financial Planning ini,jika kami ingin pensiun di usia 45 tahunan, dana pensiun yang harus tersedia minimal 8 M. Dan nanti di tahun 2028 nanti jika anak kami ingin kuliah di luar negeri, dana yang dibutuhkan kira-kira 5-6 M.

EIGHT FRICKIN' BILLION RUPS????!!!

Are you frickin kidding me??

Dengkul langsung lemes, mata berkunang-kunang dan hilanglah nafsu makan (errr...nafsu makan sih tetep deng, ini udah template gak bisa diutak-utik hehehe)

Nabung seperseratus dari angka itu aja susahnya setengah mampus,apalagi ini 8 MIlyarrr!!! Masa gue musti makan angin tiap hari sih. Metong dong gue.

Gue sih emang udah ancang2 investasi dari 3 tahun lalu lewat Unitlink. Karena well, i don't know anything else (gue gak ngerti itung2an saham) and my friend the insurance agent told me it was good. I believed her.

Tapi si financial planner itu bilang Unitlink kurang maksimal hasilnya dan dia menyarankan Reksadana.

Reksadana? Mahluk apa itu?
Ga ngerti.Sama. Sekali.

Sempet browsing2 sedikit, dan baru tau bahwa Reksadana itu investasi yang high risk, high gain. Hasilnya emang gede, tapi risikonyajuga gede, lebih gede dari Deposito (yaiyalaah). Si Financial Planner itu sih nyaranin Reksadana Saham. Nah untuk yang satu ini gue harus belajar-belajar lagi nih. Nggak lucu deh kalo duit hasil kerja keras bertahun-tahun ilang gara-gara salah investasi.

Well by now, Gue masih belum tau memutuskan apa sih, so far masih bertahan dengan Unitlink, abis sayang baru 3 tahun. Biaya akuisisinya masih gede. Tapi coba ngelirik Reksadana Saham juga sih, untungnya si Unitlink ini biayanya gak terlalu gede.

Yang pasti harus selalu nabung, minimal 10% dari gaji (untungnya gue bisa loh sampe 30% nabung), jadi selalu ada dana cadangan di rekening. Tapi tetep ya mau sampe jungkir balik juga gak mungkin kali gue nabung sampe 8M by the time I'm 40 *keluh*

Aduuuh pusiiing kalo mikirin duit. Adinda Bakrie, gue mau dong diadopsi sama bokap lo. Don't worry, I'm already potty trained.

*sementara belom diadopsi sama keluarga Bakrie, browsing-browsing lagi deh soal si Reksadana dan kawan2nya ini*

Labels: